Bahaya di Balik Sehatnya Sayuran dan Buah

 On Jumat, 14 Oktober 2011  

Buah dan sayur merupakan sumber vitamin dan mineral yang selalu disarankan ada dalam menu sehari-hari. Namun, di balik manfaatnya untuk kesehatan, sejumlah sayur dan buah berpotensi menjadi racun yang membahayakan kesehatan tubuh.

Profesor Ahmad Sulaeman, pakar keamanan pangan dan gizi dari Institut Pertanian Bogor, mengatakan, potensi itu tak lepas dari cemaran bahan kimia pertanian, seperti pestisida, melebihi ambang batas kewajaran.

Ia menyebut dua jenis pestisida yang biasa mencemari produk pangan segar. Pertama, yang sifatnya sistemik atau telah menyebar ke seluruh bagian sayur dan buah. Kedua, yang hanya mencemari permukaan bahan pangan sehingga masih bisa diatasi dengan cara mencuci atau menghilangkan kulitnya.

"Kalau sistemik sulit dihilangkan," ujar pria yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Asosiasi Masyarakat Peduli Keamanan Pangan itu, dalam acara Nutritalk Sari Husada 'Pemenuhan Kebutuhan Gizi Mikro, Tantangan Terbesar Anak Masa Kini', Jakarta, Kamis, 13 Oktober 2011.

Ia menyebut bahan makanan segar yang paling beresiko tinggi mengandung residu pestisida adalah apel, pir, peach, anggur, buncis, tomat, stroberi, bayam, cabe, melon, selada dan berbagai jus. Buah dan sayuran segar berkulit lembut cenderung mengandung residu lebih banyak daripada buah dan sayuran berkulit tebal atau bercangkang.

"Tapi waspada juga buah berkulit seperti kelengkeng, jangan biasakan menggigit kulitnya untuk membuka, karena kecenderungan kelengkeng tak dicuci padahal kulit potensial menyimpan residu pestisida," katanya.

Paparan pestisida dalam tubuh manusia bisa memicu beragam masalah kesehatan jangka panjang seperti gangguan memori, leukimia, gangguan motorik, dan keguguran. Pestisida golongan antiandrogenik bahkan dapat memicu demaskulinisasi yang mengacaukan hormon pria. Pria yang mengalami
kondisi ini akan cenderung menjadi feminin dan dapat mengalami pengecilan alat kelamin dalam jangka panjang.

Berdasar data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tahun 2010, cemaran bahan kimia menempati urutan ketiga sebagai agen penyebab keracunan pangan yakni sebesar 19,13. Urutan pertama ditempati mikrobiologi.
Buah dan sayur merupakan sumber vitamin dan mineral yang selalu disarankan ada dalam menu sehari-hari. Namun, di balik manfaatnya, sejumlah sayur dan buah berpotensi menjadi racun yang membahayakan tubuh.

Profesor Ahmad Sulaeman, pakar keamanan pangan dan gizi dari Institut Pertanian Bogor, mengatakan, potensi itu tak lepas dari cemaran bahan kimia pertanian, seperti pestisida, melebihi ambang batas kewajaran.

Ia menyebut dua jenis pestisida yang biasa mencemari produk pangan segar. Pertama, yang sifatnya sistemik atau telah menyebar ke seluruh bagian sayur dan buah. Kedua, yang hanya mencemari permukaan bahan pangan sehingga masih bisa diatasi dengan cara mencuci atau menghilangkan kulitnya.

"Kalau sistemik sulit dihilangkan," ujar pria yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Asosiasi Masyarakat Peduli Keamanan Pangan itu, dalam acara Nutritalk Sari Husada 'Pemenuhan Kebutuhan Gizi Mikro, Tantangan Terbesar Anak Masa Kini', Jakarta, Kamis, 13 Oktober 2011.

Ia menyebut bahan makanan segar yang paling beresiko tinggi mengandung residu pestisida adalah apel, pir, peach, anggur, buncis, tomat, stroberi, bayam, cabe, melon, selada dan berbagai jus. Buah dan sayuran segar berkulit lembut cenderung mengandung residu lebih banyak daripada buah dan sayuran berkulit tebal atau bercangkang.

"Tapi waspada juga buah berkulit seperti kelengkeng, jangan biasakan menggigit kulitnya untuk membuka, karena kecenderungan kelengkeng tak dicuci padahal kulit potensial menyimpan residu pestisida," katanya.

Paparan pestisida dalam tubuh manusia bisa memicu beragam masalah kesehatan jangka panjang seperti gangguan memori, leukimia, gangguan motorik, dan keguguran. Pestisida golongan antiandrogenik bahkan dapat memicu demaskulinisasi yang mengacaukan hormon pria. Pria yang mengalami kondisi ini akan cenderung menjadi feminin dan dapat mengalami pengecilan alat kelamin dalam jangka panjang.

Berdasar data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tahun 2010, cemaran bahan kimia menempati urutan ketiga sebagai agen penyebab keracunan pangan yakni sebesar 19,13. Urutan pertama ditempati mikrobiologi.
Bahaya di Balik Sehatnya Sayuran dan Buah 4.5 5 Unknown Jumat, 14 Oktober 2011 Buah dan sayur merupakan sumber vitamin dan mineral yang selalu disarankan ada dalam menu sehari-hari. Namun, di balik manfaatnya untuk kese...


Related Post:

  • Bahaya di Balik Sehatnya Sayuran dan BuahBuah dan sayur merupakan sumber vitamin dan mineral yang selalu disarankan ada dalam menu sehari-hari. Namun, di balik manfaatnya untuk kesehatan, sejumlah sayur dan buah berpotensi menjadi racun yang membahayakan kesehatan tubuh.Profesor Ahmad Sulae… Read More
  • Manfaat Buah Markisa Untuk KesehatanManfaat Buah Markisa Untuk Kesehatan - Markisa tergolong ke dalam tanaman genus Passiflora, berasal dari daerah tropis dan sub tropis di Amerika. Nama lain yang dikenal untuk buah ini antaranya maracuj� (Portugis), maracuy� (Spanyol), Passion Fruit (… Read More
  • Manfaat BengkuangManfaat Bengkuang -Tak hanya dapat dimakan untuk campuran rujak manis, nyatanya bengkoang memilik bermacam manfaat yang bisa kita dapatkan bila kita rajin mengkonsumsinya. tumbuhan yang datang dari amerika tropis ini terhitung didalam suku polon… Read More
  • Buah dan Sayuran dengan Kandungan Antioksidan TertinggiAntioksidan adalah Zat yang berfungsi melawan radikal bebas yang dapat merusak sel tubuh. Penelitian mengungkapkan fungsi antioksidan sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh, oleh karena itu betapa pentingnya fungsi antioksidan untuk kesehatan t… Read More
  • 18 Manfaat Buah Pete Untuk KesehatanManfaat Buah Pete - Untuk beberapa orang pete ( peuteuy ) barangkali jadi salah satu makanan yang di jauhi, tak tahu dikarenakan bau atau rasanya. namun siapa sangka pete ( peuteuy ) yang banyak penggemarnya ini mempunyai manfaat yang luar … Read More

Tidak ada komentar:

Posting Komentar