Sebuah Renungan, Ketika Pria Bimbang Akan Cintanya

 On Sabtu, 28 April 2012  

Seringkali kita mendengar pria lebih memilih untuk melajang lebih lama dengan alasan-alasan ekonomi. Lebih spesifiknya ingin punya rumah pribadi, punya mobil, punya gaji sekian juta / bulan terlebih dahulu serta tabungan beberapa ratus juta untuk sebuah pesta pernikahan .



Karenanya, sebelum mencapai pernikahan, para pria bekerja ekstra keras mengumpulkan uang demi mendapatkan kemapanan. Salahkah hal ini ? Tentu saja tidak . Sudah selayaknya semua orang untuk punya kehidupan yang aman secara finansial saat berumah tangga untuk memberikan kenyamanan bagi istri dan anak.

Tetapi, pada saat kemapanan itu sudah dimiliki,ada situasi yang bisa menjebak para pria�.

Saat seorang pria sudah begitu kaya, maka semua jenis wanita akan datang kepadanya menawarkan cinta. Dan akhirnya semua itu akan menjadi buram dan terbersit keraguan, apakah mereka datang karena cinta yang tulus atau hanya mencintai kekayaan yang dimiliki pria itu.


Jika pria itu salah memilih maka akhirnya sesuatu yang buruk akan terjadi, sehingga pria itu menyesal kenapa bisa menjadi begitu kaya.

Suatu kewajaran bukan? Wanita mana yang tidak akan datang bila sang pria begitu tampan, cerdas, kaya & muda? Semua ingin merasakan Jaguarmu,tidur di atas Tempur Pedicmu, tinggal di pent housemu & b�dampingan dengan pria berjas Kiton.

Ini merupakan gambaran bahwa uang bisa memanipulasi perasaan� dan parahnya itu adalah uangmu!

Bila saat ini kamu memiliki mobil dan kehidupan
yang cukup mapan & seorang pacar, kamu tidak akan pernah tau, apakah wanita ini masih mencintaimu jika suatu saat kamu hanya naik sepeda motor, tidak lagi punya rumah pribadi & hanya ada menu tempe di meja makan. Tahukah kamu? Tidak��( roda kehidupan terus berputar bukan ? )

Karena dia datang ketika kamu bisa memberikannya kenyamanan-kenyamanan finansial yang dia idam-idamkan.

Cintakah yang kamu punya? Bukan! Kamu hanya memiliki wanita yang mencintai kenyamanan yang bisa kamu sediakan.



Beruntunglah bagi pasangan yang telah menikah dan mereka berdua memulainya dari bawah. Mensyukuri mobil mereka, karena mereka berdua pernah merasakan panas-hujan dengan sepeda motor. Menyenangi spring bed baru mereka, karena mereka berdua pernah tidur bersama di atas sebuah kasur busa kecil. Terharu dengan rumah pribadi mereka, karena dulu mereka pernah tinggal hanya di sebuah kost.


Beruntunglah para pria yang memiliki wanita yang begitu mencintai mereka & mendampingi di saat-saat perjuangan menuju kehidupan yg lebih baik.

Hari ini,, belajarlah untuk menghargai pasanganmu bukan karena kekayaannya.. !


sumber 
Sebuah Renungan, Ketika Pria Bimbang Akan Cintanya 4.5 5 Unknown Sabtu, 28 April 2012 Seringkali kita mendengar pria lebih memilih untuk melajang lebih lama dengan alasan-alasan ekonomi. Lebih spesifiknya ingin punya rumah p...


Related Post:

  • [Renungan] Hidup Itu Sederhana, Ambil Keputusan, Lakukan dan Jangan MenyesaliAda seseorang saat melamar kerja, ia memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah dan hal itu terlihat oleh peng-interview dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.�TERNYATA UNTUK MEMPEROLEH PENGHARGAAN SANGAT MUDAH..CUKUP MEMELIHARA KEBIASA… Read More
  • Merasa Kaya � Memotivasi diri untuk selalu bersyukur Kaya dan MiskinKaya � Dalam terminologi umum dan makna bahasa sehari-hari diartikan sebagai orang yang memiliki kapasitas harta yang banyak dan seba kecukupan kebutuhan materi-nya. Dan makna Miskin diartikan sebagai orang yang serba kekuranga… Read More
  • Kisah Nyata Untuk Renungan "Pramugari Dan Pak Tua" Saya adalah seorang pramugari biasa dari china Airline. Karena bergabung dengan perusahaan penerbangan hanya beberapa tahun dan tidak mempunyai pengalaman yang mengesankan, setiap harinya hanya melayani penumpang dan melakukan pekerjaan yang mono… Read More
  • Keangkuhan berasal dari ketidaktahuanPara pakar ilmuwan seperti Newton, Einstein dan yang lainnya setelah mencapai puncak ilmu pengetahuan, mereka masih tetap berpikir dengan penuh rasa hormat dan segan terhadap Sang Pencipta dan alam semesta, mereka semuanya bukan hanya memiliki sikap … Read More
  • Renungan Menghargai Kekurangan Diri SendiriSeorang tukang air memiliki dua tempayan besar, masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan yang dibawa menyilang pada bahunya. Satu dari tempayan itu retak, sedangkan yang satunya lagi tidak. Jika tempayan yang tidak retak selalu … Read More

Tidak ada komentar:

Posting Komentar